Rabu, 31 Juli 2013

-=|◦ ‘‘Menangis Memadamkan Api Neraka !?’’ )◦-◦

Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat.

Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ‘‘BARBEDA’’ dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya.

Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun.

Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang² yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas²nya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis.

Orang² yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang² yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW; ‘‘Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah SWT...!!!’’ (HR. Muslim)

Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis; ‘‘Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk...!!!’’ (QS Al-Isra' [17]:109).

Nabi Muhammad SAW bersabda; ‘‘Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa²mu...!!!’’ (HR. Muslim)

Ciri² orang yang beruntung ialah;

[1]. Ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang² di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan.

[2]. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang² di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.


Selasa, 30 Juli 2013

" Rasulullah Pernah Diludahi Wanita Tua? "




Bismillahirrahmaanirrahiim...

Rasulullah Muhammad SAW sering mendapat hinaan dari orang-orang yang belum mau memeluk Islam.
Berbagai bentuk hinaan diterima Rasulullah, mulai dari perkataan sampai tindakan, seperti diludahi.

Tetapi, Rasulullah menanggapi berbagai hinaan tanpa pernah sekalipun dengan marah. Beliau bahkan menganggap hinaan itu sebagai hiburan.

Ada seorang wanita tua yang sangat berani mencerca Rasulullah.
Setiap kali Rasulullah lewat depan rumahnya, wanita tua itu selalu meludahkan air liurnya di hadapan Rasulullah.

Suatu hari, Rasulullah tidak mendapati wanita tua itu meludah saat lewat di depan rumahnya. Hal itu membuat Rasulullah keheranan.

Akhirnya, Rasulullah bertanya kepada seseorang, "Hai fulan, tahukah kamu, di mana wanita pemilik rumah ini, yang selalu meludahiku setiap aku lewat depan rumahnya?"

Orang itu menjawab dengan acuh,
"Apa kau tidak tahu bahwa perempuan itu sudah beberapa hari terbaring sakit?"

Mendengar jawaban itu, Rasulullah mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan perjalanan menuju masjid.

Setelah selesai, Rasulullah memutuskan untuk menjenguk wanita tua itu.
Mengetahui Rasulullah menjenguknya, wanita tua itu kemudian meneteskan air mata.

Dia kemudian bertanya mengapa Rasulullah mau menjenguknya.
"Wahai Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal aku selalu meludahimu setiap hari?" tanya wanita tua itu.

Rasulullah kemudian menjawab, "Aku yakin, engkau meludahiku karena belum tahu tentang kebenaranku.
JIka engkau sudah mengetahuinya, aku yakin engkau tak akan lagi melakukannya."

Jawaban Rasulullah membuat dada wanita tua itu sesak dan sedikit kesulitan bernapas. Si wanita kemudian mencoba mengatur napas dan menenangkan diri.

Setelah dalam keadaan tenang, wanita tua itu kemudian berbicara, "Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi mengikuti agamamu."

Wanita tua itu kemudian mengucapkan kalimat syahadat di hadapan Rasulullah.

SubhanAllah, betapa Mulianya Rasul kita
Allahumma Shalli 'Ala Muhammad

Sabtu, 20 Juli 2013

ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita....

Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat bagus & gagah.

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yg tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.

Teman-2 nya menyayangkan & mengejek dia karna tidak menjual kudanya itu.

Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-2 nya berkata : sungguh jelek nasibmu, padahal kalo ...kemarin di jual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang. Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-2 nya berkata : wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan. Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-2 baru mereka terjatuh dan kakinya patah.
Teman-2 nya berkata :
rupanya kuda-2 itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah.
Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karna tidak bisa berjalan.
Teman-2 nya mendatangi si petani sambil menangis :
beruntung sekali nasibmu karna anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-2 kami.

Si petani kemudian berkomentar :
Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok.
Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.

Tetapi yg PASTI : ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita..

Jumat, 19 Juli 2013

Nabi Muhammad Saw dan Mukjizatnya "Mengembalikan Bola Mata yang Terlepas"

----------------------------------------------------------

Ketika terjadi Perang Badar, Umat Islam sempat dalam posisi sangat terdesak. Karena itu, beberapa sahabat memagari tubuh Rasululah SAW agar tidak diserang musuh.

Salah satu sahabat, prajurit islam ada yang bernama Qatadah ra. Qatadah ra memeluk erat tubuh Rasulullah SAW. Namun matanya terkena anak panah hingga terlepaslah bola matanya ke tanah.

KISAHNYA.

Pada awalnya dalam perang tersebut umat islam telah menang.
Namun, karena pasukan pemanah yang ada di atas bukit telah mengabaikan perintah Rasulullah SAW, akhirnya keadaan menjadi berbalik. Umat Islam terdesak.

Pasukan pemanah umat islam di atas bukit pad turun karena tergiur dengan harta benda yang berserakan di bawah bukit. Amanat Rasul pun dilanggar oleh mereka.

Pada saat itulah panglima perang kafir berhasil merebut posisi strategis, dan menempatkan prajurit pemanah di atas bukit yang ditinggalkan kaum muslimin.
Mereka akhirnya berhasil meluluh-lantahkan pasukan islam yang berada di bawah bukit.

Pasukan kafir menghujani anak panah hingga banyaklah pasukan islam yang tewas kala itu. Tak luput pula, Rasulullah SAW menjadi sasaran bidikan anak panak pasukan musuh.

Pasukan Khusus Menyerbu Rasulullah SAW.
Bersamaan dengan itu pula, ada sebuah pasukan khusus yang datang menyerbu Rasulullah SAW sehingga wajah dan bibir Beliau tergores oleh pedang musuh.

Prajurit muslim yang mengetahui hal itu, segera saja berkumpul mengelilingi tubuh Rasulullah SAW. Sebuah benteng berupa tubuh prajurit muslim itu berusaha sekuat tenaga agar Rasulullah selamat dari hujan panah dan sabetan pedang musuh.

Ada 2 orang sahabat yang memeluk tubuh Rasulullah Saw dari depan dan belakang. Dua orang tersebut bernama Abu Dujanah ra dan Qatadah ra. Abu Dujanah ra yang merangkul Rasulullah Saw dari depan terkena sabetan pedang beberapa kali hingga tubuhnya bersimbah darah.

Sedangkan Qatadah ra sendiri yang memeluk Rasul Saw dari arah belakang telah terkena anak panah salah satu matanya hingga bola matanya keluar. Darah pun menyembur keluar dari mata dan Qatadah ra,berkata,
"Wahai Rasulullah, mataku....mataku..."

Anak Panah Menancap di Mata.
Dengan cepat Rasulullah Saw mengambil bola mata yang keluar tersebut dan memasangnya kembali ke tempatnya seraya berdoa,

"Ya Allah, lindungilah mata Qatadah sebagaimana ia telah melindungi Nabi-Mu. Kembalikan matanya hingga lebih elok dan lebih tajam."

سبحانالله ⁠Sungguh ajaib, mata Qatadah kembali seperti semula dan bisa melihat lagi tubuh musuh. Qatadah yang menyadari akan hal itu, belum sempat berterimakasih, langsung saja menyabetkan pedangnya ke tubuh musuh.
Subhanallah...sungguh mukjizat yang amat luar biasa yang Allah Ta'ala berikan kepada kekasih nya yakni,Baginda Nabi Besar Muhammad Saw.

Tanpa operasi, sebuah bola mata bisa kembali ke pelupuk mata dengan sempurna bahkan lebih elok dan penglihatan Qatadah lebih tajam.

اَللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ سيّدنامُØ­َÙ…َّدٍ Ùˆَ عَÙ„َÙ‰ آلِ سيّدنا Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ

Senin, 15 Juli 2013

Kisah malaikat Jibril AS dan Umat Rasulullah

"Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang rupawan, seraya berkata :

"Ya ALLAH ya Tuhanku, adakah ENGKAU menciptakan makhluk yang lebih tampan dari pada diriku ?"

ALLAH menjawab : " Tidak "

Mendengar jawaban ALLAH seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga dan sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam ia mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rakaatnya dilakukan selama 20.000 (dua puluh ribu tahun).

Setelah selesai mengerjakan ALLAH SWT berfirman padanya :

" Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah penyembahan kepadaKU denagn penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang AKU Sayangi, dia bernama Muhammad.

Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka dem ikemuliaan dan keagunganKU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu !

Mengapa ? Karena shalat mereka berdasarkan perintahKU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintahKU ! "

Jibril : "Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ?"

ALLAH : "Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Ma'wa."

Begitu mendengar kata-kata surga Ma'wa, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya maka ALLAHpun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menempuh jarak yang amat jauh tak terperikan.

Setiap kali dia membuka sepasang sayapnya maka dia menempuhl jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu tahun perjalanan). Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuan setelah merasa begitu letih diapun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu : " Ya ALLAH, apakah perjalananku telah sampai separuhnya,ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ?

" ALLAH SWT berfirman kepadanya : " Hai jibril walaupun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU tambah lagi enam ratus sayap, niscaya tidak kau bisa mencapai seper seratusnya (1%). Itulah keistimewaan yang akan KUberikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat !".

Sejarah shalawat Badar

Sholawat Badar Kiyai 'Ali Manshur
Sholawat Badar adalah rangkaian sholawat berisikan tawassul dengan nama Allah, dengan Junjungan Nabi s.a.w. serta para mujahidin teristimewanya para pejuang Badar. Sholawat ini adalah hasil karya Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai Haji Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kiyai 'Ali Manshur adalah anak saudara/keponakan Kiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab ""Tanwir al-Hija" yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib 'Alawi bin 'Abbas bin 'Abdul 'Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan jodol "Inarat ad-Duja".
Diceritakan bahawa karya ini ditulis oleh Kiyai 'Ali Manshur sekitar tahun 1960, tatkala kegawatan umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika itu, Kiyai 'Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi, juga menjadi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ. Keadaan politik yang bercelaru saat itu dan kebejatan PKI yang bermaharajalela membunuh massa, bahkan ramai kiyai yang menjadi mangsa mereka, menyebabkan terlintas di hati Kiyai 'Ali, yang memang mahir membuat syair 'Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri lagi, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah s.w.t. Dalam keadaan sedemikian, Kiyai 'Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih - hijau, dan malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi s.a.w. Setelah siang, Kiyai 'Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahawa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kiyai 'Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut. Lalu malamnya, Kiyai 'Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai "Sholawat al-Badriyyah" atau "Sholawat Badar". Apa yang menghairankan ialah keesokan harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan lain-lain bahan makanan. Mereka menceritakan bahawa awal-awal pagi lagi mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kiyai 'Ali untuk membantunya kerana satu kenduri akan diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa barangan tersebut menurut kemampuan masing-masing. Tambah pelik lagi apabila malamnya, hadir bersama untuk bekerja membuat persiapan kenduri orang-orang yang tidak dikenali siapa mereka.

Menjelang keesokan pagi, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib 'Ali bin 'Abdur Rahman al-Habsyi @ Habib 'Ali Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai 'Ali. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai 'Ali menerima tetamu istimewanya tersebut. Setelah memulakan perbicaraan bertanyakan khabar, tiba-tiba Habib 'Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai 'Ali tersebut. Tentu sahaja Kiyai 'Ali terkejut kerana hasil karyanya itu hanya diketahuinya dirinya seorang dan belum dimaklumkan kepada sesiapa pun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah satu kekeramatan Habib 'Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu. Lalu tanpa lengah, Kiyai 'Ali Manshur mengambil helaian kertas karangannya tersebut lalu membacanya di hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata kerana terharu. Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai 'Ali, Habib 'Ali menyeru agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai 'Ali tersebut. Selanjutnya, Habib 'Ali Kwitang telah menjemput ramai ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, antara yang dijemput ialah Kiyai 'Ali Manshur bersama pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kiyai 'Ali sekali lagi diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luas Sholawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan popular dalam majlis-majlis ta'lim dan pertemuan. Moga Allah memberikan sebaik-baik ganjaran dan balasan buat pengarang Sholawat Badar serta para habaib tersebut..... al-Fatihah.
Allahu ... Allah, inilah kisah bagaimana terhasilnya penulisan Sholawat Badar oleh Kiyai 'Ali Manshur. Cerita ini telah ambo dengar daripada beberapa kerabat Kiyai Haji Ahmad Qusyairi di Kota Pasuruan. Juga ianya dimuatkan dalam buku "Antologi NU : Sejarah - Istilah - Amaliah - Uswah " karangan H. Soeleiman Fadeli & Mohammad Subhan dengan kata pengantar Kiyai Haji 'Abdul Muchith Muzadi. Benar atau tidak, percaya atau tidak, itu tidak penting, apa yang nyata ialah Sholawat Badriyyah ini adalah karyanya Kiyai 'Ali Manshur dan telah diterima serta diamalkan oleh para ulama dan habaib yang menjadi pegangan dan panutan kita. Maka sempena memperingati peristiwa Perang Badar al-Kubra, marilah kita bermunajat memohon keselamatan dunia akhirat dengan bertawassulkan Junjungan Nabi s.a.w. dan para pejuang Badar radhiyAllahu 'anhum ajma'in.

Kamis, 11 Juli 2013

JANGAN SUKA MEREMEHKAN SESEORANG!

Habib Munzir almusawa : saat saya ke Tarim hadramaut yaman, (1994-1998), saya duduk hadir disuatu majelis yg penuh sarat dengan para ulama kelas satu, disana ada empat mufti, saya tidak mengenal mereka karena baru datang dari indonesia, karena halaqah sudah penuh padat, saya duduk dipaling belakang, disebelah saya orang orang yg menyiapkan kopi dan suguhan untuk para hadirin, disebelah mereka duduk seorang sepuh bertampang biasa saja, saya mencium tangannya bukan karena apa apa, tapi karena ia sudah sepuh, dan hati saya membatin, bahwa dia ini bukan ulama apa apa, cuma sepuh saja, kalau dia ulama mestilah ia duduk dishaf depan atau terdepan, bukan duduk disebelah tukang pembagi kopi dg gelas gelas yg ribut dan air bertumpahan kemana mana. selepas majelis bubar, semua orang berdesakan menyalaminya, termasuk ulama ulama sepuh yg dishaf terdepan, saya bingung dan bertanya tanya, inikan cuma orang sepuh yg duduk dipaling belakang, ternyata ia adalah Almarhum Syeikh Fadhl ba fadhl, pimpinan majelis para mufti di Tarim hadramaut, ia pimpinan mufti, namun karena tawadhu dan rendah dirinya, ia tidak mau maju kedepan karena datang terlambat, saya jadi sangat malu..